Tanggal 10 Agustus 2015 mungkin akan menjadi salah satu tonggak sejarah di
industri teknologi. Orang akan belajar mengasosiasikan A untuk Alphabet, B
untuk Blogger, C untuk Chrome (atau Calico ?), M untuk Google Maps, Y untuk
Youtube.
Mengapa? Google – eh Alphabet, entitas baru yang dibangun, mengumumkan rencana
untuk struktur operasi yang baru sebagaimana dilansir dalam surat yang
ditandatangani co-founder Larry Page di https://www.abc.xyz.
Alphabet akan menjadi holding di
mana Google akan menjadi segmen terbesar di samping segmen lain seperti
Youtube, Chrome, Google Maps, Android, Calico
(yang melakukan riset untuk inovasi di bidang kesehatan yang sangat tak berkaitan
dengan bisnis serba internet Google: umur panjang) dan juga Life Sciences (yang
mengerjakan lensa kontak berindera glukosa –hmm tidak tahu artinya juga saya).
Tiap segmen bisnis akan dipimpin oleh
seorang CEO. Dan, tiap segmen akan menyajikan laporan keuangan mereka
masing-masing di kuartal keempat tahun ini yang terpisah dari bisnis holding Alphabet.
Lahirnya Alphabet tampaknya menjawab
kegelisahan Larry Page dan teman co-founder Google Sergey Brin yang keduanya
adalah insinyur yang selalu berambisi menemukan lompatan-lompatan inovasi.
Larry menulis, “Sebagaimana Sergey dan
saya telah menuliskan pada pendirian [Google] 11 tahun silam, ‘Google bukanlah sebuah
perusahaan biasa biasa saja. Dan, kami pernah tidak menginginkannya menjadi
biasa biasa saja.’” Karena itulah, sejak awal Google senantiasa berusaha untuk
mengerjakan lebih dari yang lain dan berupaya melakukan hal-hal penting dan
bermakna dengan sumber daya yang dimilikinya.”
Dia menambahkan, “Kami telah melakukan
banyak hal yang dianggap gila pada zamannya. Banyak dari hal-hal gila itu
sekarang dipakai milyaran orang, seperti Google Maps, Youtube, Chrome dan
Android. Dan, kami tidak akan berhenti di sini. Kami akan akan tetap berusaha
melakukan apa saja yang membuat kami sangat bergairah melakukannya sekalipun
itu dianggap gila oleh orang lain.”
Sejak lama, kami percaya bahwa dalam
perjalanan waktu, banyak perusahaan cenderung samba lewa enak enakan
mengerjakan hal yang sama dan hanya melakukan penyesuaian kecil di sana sini.
Tetapi, di industri teknologi di mana ide-ide revolusioner lah yang
menggerakkan nantinya area-area pertumbuhan besar, Anda harus senantiasa rela
sedikit tak nyaman untuk tetap menjadi relevan. “
Diumumkan pula dalam surat tersebut,
penunjukan sang rising star Google: Sundar Pichai sebagai CEO G (Google).