Film berjudul Focus yang dibintangi aktor kawakan Will Smith dan si pirang dari Australia, Margot Robbie, mengisahkan pentingnya detik-detik pertama untuk merebut fokus dan perhatian untuk menguasai orang yang akan dijadikan target 'pencopetan'.
Rupanya tidak hanya di dunia nyata, detik-detik pertama itu penting. Baru-baru ini, hasil sebuah studi regional yang digagas oleh CA Technologies (NASDAQ: CA) mengungkapkan bahwa aplikasi seluler dan desktop telah menjadi medan pertempuran baru untuk loyalitas merek di Asia Pasifik & Jepang (APJ).
Dalam ekonomi berbasis aplikasi yang digerakkan perangkat lunak saat ini, di mana konsumen lebih cerdas tentang apa yang mereka harapkan dari sebuah aplikasi, pada kenyataannya adalah bisnis yang gagal dalam menghadirkan pengalaman aplikasi yang positif berisiko kehilangan sekitar sepertiga dari pelanggan utama mereka.
Dari survei terhadap 1.449 konsumen dan 259 para pengambil keputusan bisnis di lima negara APJ untuk mengungkap bagaimana tanggapan masing-masing kelompok terhadap berbagai karakteristik aplikasi dan dampaknya pada pengalaman pengguna, dan seberapa baik kalangan industri menghadirkan karakteristik tersebut.
Setidaknya, responden mengidentifikasi tiga faktor yang memiliki dampak terbesar pada pengalaman konsumen:
1. Waktu Loading Aplikasi yang Cepat - 75 persen responden konsumen, meninggalkan merek karena waktu loading yang lambat, mereka mengatakan bahwa waktu loading enam detik atau kurang masih bisa diterima - dan 39 persen responden menginginkan waktu loading kurang dari tiga detik.
2. \Fungsi Sederhana – Lebih dari 70 persen konsumen APJ memilih fitur yang mudah digunakan dan lebih dari 63 persen memilih aplikasi yang dapat melakukan tugas dengan sedikit kesulitan sebagai penentu keputusan mereka untuk menggunakan atau membeli aplikasi; dan
3. Jaminan Keamanan – Lebih dari 60 persen memilih aplikasi yang memiliki kemampuan untuk mencegah kerentanan seperti serangan virus dan gangguan lain yang menjadikan layanan tidak tersedia (Denial of Service/DoS) dan berfungsi dengan aman sebagai fitur penting. Selain itu, para pengguna yang memiliki pengalaman yang buruk dengan keamanan aplikasi, 17 persen mengatakan bahwa mereka akan meninggalkan merek tersebut selamanya.
"Aplikasi segera menjadi sarana pertama dan utama bagi konsumen untuk terhubung dengan bisnis," ujar Kenneth Arredondo, president & general manager, Asia Pasifik & Jepang, CA Technologies.
"Perusahaan perlu mengadopsi pola pikir yang menempatkan kebutuhan konsumen sebagai yang utama dan menggabungkannya dengan berbagai macam data tambahan dari berbagai perangkat yang selalu terhubung. Pada akhirnya, mereka harus menghasilkan aplikasi yang sesuai kebutuhan konsumen, aman, responsive dan mudah digunakan."
Hasil studi menunjukkan ada ketidaksesuaian persepsi antara pembuat keputusan bisnis dan konsumen pada seberapa baik industri mampu menyediakan teknologi aplikasi. Kalangan bisnis umumnya memiliki persepsi yang lebih baik mengenai kualitas penyampaian aplikasi dibandingkan konsumen: perbedaan sebesar 14 persen pada industri jasa keuangan, dan 11 persen pada Administrasi Pemerintahan.
Studi ini juga menggarisbawahi bagaimana aplikasi telah menjadi titik temu penting antara konsumen dan perusahaan. Menurut survei, lebih dari setengah (52%) dari seluruh responden menggunakan aplikasi untuk berbelanja, 49 persen menggunakan aplikasi untuk transaksi perbankan; dan lebih dari 46 persen responden mengatakan mereka menggunakan aplikasi untuk melakukan pembelian secara online dan menggunakan media, seperti video dan acara televisi.
"Organisasi harus berhenti melihat aplikasi hanya sebagai perpanjangan dari bisnis mereka, melainkan komponen penting dari model bisnis mereka," tambah Arredondo.
"Untuk mencapai hal ini, perusahaan harus serius melihat apa yang diinginkan konsumen, dengan mendengarkan kebutuhan mereka dan penerapan analisis prediktif untuk mendapatkan kajian yang lebih mendalam dan dapat diaplikasikan untuk mendorong pengembangan aplikasi."
Untuk mengunduh hasil survei selengkapnya klik tautannya di sini.
Image credit: id.techinasia.com