Untuk menampung aspirasi maupun keluhan masyarakat agar segera
ditindaklanjuti aparat, Pemprov DKI Jakarta akan meluncurkan konsep
smart city pada 15 Desember mendatang. Dengan konsep itu, masyarakat
bisa dengan cepat melaporkan berbagai kejadian di ibu kota seperti
banjir, macet, tumpukan sampah dan lain-lain untuk segera
ditindaklanjuti petugas terkait.
Asisten Pemerintahan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Mara Oloan
Siregar mengatakan, selain warga, petugas juga dituntut paham dengan
aplikasi tersebut. Pasalnya, petugas wajib merespon dengan cepat laporan
masyarakat melalui sistem smart city. "Sistemnya sudah siap diluncurkan
15 Desember nanti," ujar Mara di Balaikota DKI, Rabu (10/12).
Saat
ini, kata Mara, pihaknya tengah menyosialisasikan sistem smart city
kepada aparat lurah dan camat. Setidaknya ada 43 lurah dan 16 camat yang
mengikuti sosialisasi. Mereka dipilih karena, daerahnya rawan banjir
dan genangan. "Sosialisasi kita lakukan dulu kepada aparat agar mereka
paham. Kebetulan yang kita pilih camat dan lurah di daerah rawan
banjir," katanya.
Dikatakan Mara, daerah rawan banjir
dinilai paling banyak pengaduan. Dengan adanya sistem ini, maka pihaknya
bisa langsung memantau kinerja lurah dan camat di wilayah tersebut.
Jika tidak langsung direspon maka akan menjadi bahan penilaian dan
evaluasi. "Akan ketahuan kalau tidak merespon. Itu kinerjanya akan
dilihat," ucapnya.
Sebanyak 43 lurah yang ikut sosialisasi
diantaranya yakni, Lurah Karet Tengsin, Cililitan, Cawang, Pasar Rebo,
Kalianyar, Jembatan Besi, Bukit Duri, Pengadegan, Pasar Manggis,
Palmerah, Setiabudi, Kebon Melati, Guntur, Kampung Melayu, Petamburan,
Kebon Sirih, Senen, Pejagalan, Kota Bambu Selatan dan Cideng.
Sedangkan
16 camat yang ikut serta dalam sosialisasi kali ini diantaranya, Camat
Pancoran, Tebet, Grogol, Jatinegara, Jagakarsa, Gambir, Pasar Minggu,
dan Tambora.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan
Kehumasan (Diskominfomas) DKI Jakarta, Agus Bambang menambahkan, ada dua
aplikasi yang disiapkan. Yakni aplikasi cepat respon opini publik
(crop) yang harus diunduh oleh aparat dan aplikasi untuk masyarakat qlue
(beta). "Ada dua aplikasi, satu untuk aparat dan satu lagi yang diunduh
oleh masyarakat," katanya.
Rencananya, peluncuran smart
city akan dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama di
Balaikota DKI Jakarta. Nantinya, camat dan lurah diminta untuk
menyosialisasikan kepada RT, RW, serta warganya terkait sistem ini.