Kabar bergizi datang dari kota Makassar, Sulawesi Selatan mengenai kompetisi membuat aplikasi program CityApp Appathon ang digelar Pemerintah Kota Makassar bersama jaringan kota-kota Citynet dan Microsoft Indonesia.
Lebih dari 500 peserta umumnya pelajar dan mahasiswa kompetisi ditantang untuk membuat aplikasi terkait masalah utama kota, antara lain sampah, penyediaan tenaga kerja, kesehatan, keamanan, transportasi dan perumahan rakyat.
Tentu yang terpenting bukan kompetisi itu sendiri dan siapa yang memenangkan kompetisi, namun semangat untuk mencari solusi terbaik secara partisipatif atas persoalan-persoalan urban melalui penciptaan aplikasi berbasis web dan mobile.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan perkembangan teknologi informasi adalah sesuatu yang niscaya, dan setiap pemerintah daerah mempunyai peluang memanfaatkannya untuk mengefektifkan pemerintahan, membuka ruang partisipasi seluas-luasnya warga serta mengatasi persoalan lebih mudah dan cepat.
Geliat pemakaian teknologi untuk memecahkan permasalahan urban juga tengah dikembangkan oleh Bandung melalui penempatan WiFi gratis di taman-taman kota dan undangan untuk menciptakan aplikasi yang berguna bagi kota baru-baru ini.
Ramdhan menambahkan sejumlah pemerintah daerah seperti Surabaya dan Bandung sepakat bertukar inovasi dan aplikasi perkotaan.
Dalam kompetisi itu, masalah ketersediaan pertolongan darurat mobil Ambulance, misalnya, dicoba dipecahkan dengan aplikasi yang menyajikan informasi lokasi mobil Ambulance terdekat, jarak dengan pengakses berikut tarifnya. Aplikasi terhubung dengan informasi ketersediaan ruang perawatan, rumah sakit terdekat dan jenis data pengguna aplikasi dengan data Jaminan Kesehatan Nasional. Banyak jiwa mungkin tertolong karena mendapatkan pertolongan pertama yang dibutuhkan secara cepat dan murah.
Ramdhan mengatakan aplikasi yang memenangi kompetisi akan disempurnakan sebelum diterapkan di kota Makassar.